Seusai masa berlalu, saya berjalan
di sekitar kawasan rumah. Tenang, aman damai. Angin bertiup sepoi-sepoi bahasa.
Suah lama tidak mengecapi semilir petang. Satu ketika, mata ini tertangkap pada
daun yang jatuh berguguran menyembah bumi.
Ada daun yang menghijau. Ada daun yang
menguning . ada yang layu. Ada yang baru tumbuh merimbunkan lagi pohon. Yang
hijau terus menjalankan proses fotosintesis. Sedang yang layu menunggu waktu
untuk gugur ke bumi. Tetapi ada juga daun hijau yang jatuh ke tanah. Mungkin gugurnya ditiup angin. Atau
juga terjatuh saat burung hinggap ke dahan. Dalam
masa yang sama, ada pucuk yang baru tumbuh. Dan pertumbuhannya adalah mengikut
dari arah mana cahaya itu datang.
Begitulah ibrah dari dedaunan yang
menghiasi pepohonan. Secara lumrahnya manusia akan akan menghadapi kematian
pada usia tua. Namun ada ketika belum mencapai usia baligh telah Allah jemput
untuk kembali kepadaNya. Biarpun begitu, manusia terus berkembang dan hidup.
Ibarat sepohon pokok dipenuhi dedaunan, begitu juga manusia yang memenuhi bumi
tuhan.
Simbolik bagi arah tumbuhnya
pepohonan mengikut cahaya, adalah merupakan fitrah bagi manusia yang memerlukan
petunjuk di dalam kehidupan. Manusia memerlukan agama dalam sebagai satu jalan
hidup. Manusia perlu mengbadikan diri pada pencipta, agar diri dapat hidup sebagaimana
pepohonan yang menjalankan proses fotosintesis .
Semoga kita menjadi antara dedaunan
yang subur dalam rahmat
Ilahi!

No comments:
Post a Comment